(Merenung Sejenak 19 Januari
Kamis Hari Biasa II
Hari ke Dua Pekan Doa Sedunia)
Urita.ID, Saudara saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda..tidadak seperti imam imam besar lainnya, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus, satu kali untuk selama lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban..(Ibr 7:25-8:6)
Aku suka melakukan kehendak-Mu ya Allahku: Taurat-Mu ada dalam dadaku. (Mzm 40:9)
Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya..datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Ny. Ia menyuruh murid murid-Nya menyediakan perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang.. Bilamana roh roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia. (Mrk 3:7-12)
Walaupun Yesus sudah menyingkir ke danau, masih banyak orang yang mengikuti-Nya, dan karena takut terhimpit, menyuruh para murid-Nya menyediakan perahu. Yesus menyembuh-kan banyak orang, dan roh roh jahat melihat Yesus jatuh tersungkur dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Penulis surat kepada orang Ibrani juga menegaskan bahwa Yesus sebagai Imam Agung, mempersembahkan diri-Nya satu kali untuk selama lamanya. Dan menjadi Pengantara perjanjian yang lebih mulia, seperti di janjikan oleh Allah.
Saudara/i ku, Yesus adalah Imam Besar, yang sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua semua orang yang datang kepada Allah dengan perantaraan-Nya. Melalui persembahan diri-Nya yang rela berkorban diatas kayu salib, Yesus telah mendamaikan kita dengan Allah. Dimana kita telah mati terhadap dosa dan dibangkitkan untuk hidup baru di dalam Roh Kudus.
Maka kita yang telah diperbaharui oleh Roh Kudus, berkat Pembaptisan yang telah kita terima, hendaknya menjadi pembawa damai bagi keluarga, komunitas dan sesama dengan Allah melalui korban egoisme kita. Sehingga dimanapun kita berada, damai sejahtera Tuhan hadir di tengah tengah kita.
Marilah meneladan hidup Yesus, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban untuk keselamatan semua orang, sesuai panggilan hidup kita masing masing.
Didalam hidup perkawinan, kita berkorban untuk suami atau istri dan anak anak, melayani satu sama lainnya dengan penuh kasih sayang.
Dalam kehidupan membiara, baik sebagai biarawan biarawati atau hidup selibat lainnya, memberi kesaksian hidup mengenai pengorbanan diri dalam melayani Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati.
Yang secara radikal mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dalam pengabdiannya kepada Allah. Dan masih banyak lagi pengorbanan pengorbanan yang lainnya yang bisa kita lakukan. Seperti untuk alam dan makhluk di sekitar hidup kita.
Pendek kata, sebagai umat Kristiani, kita masing-masing diajak oleh Yesus supaya memiliki cintakasih sejati terhadap semua orang. Terutama orang-orang tertindas dan menderita. Tetapi cintakasih kita tidak boleh berhenti di situ saja. Kita juga harus membawa pesan Kerajaan Allah kepada mereka melalui perkataan dan perbuatan sehari-hari. Agar persatuan umat Kristiani dapat terwujud dengan baik.
Ya Allah, Yesus Kristus telah Kauutus ke dunia untuk menyelamatkan kami dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Mampukanlah untuk tetap setia mengikuti-Nya, dengan berani mempertaruhkan hidup bagi kebahagiaan, kedamaian dan keselamatan bagi keluarga, komunitas dan orang-orang disekitar kami. Sehingga persatuan antar umat Kristiani di dunia ini dapat terwujud sekarang sampai selama lamanya. Amin
Selamat Beraktifitas.
Tuhan Yesus Memberkati.
