
(Merenung Sejenak 8 Febuari
Rabu Hari Biasa V)
Urita.ID, Ketika Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi.. belum ada orang untuk megusahakan tanah.. Ketika itulah Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung-nya. Demikianlah manusia menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Allah membuat taman di Eden..menumbuhkan berbagai pohon.. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempat-kannya di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu..
(Kej 2: 4b-9.15-17)
Pujilah Tuhan hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak. (Mzm 104:1)
Yesus memanggil orang banyak dan berkata.. Apapun dari luar yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari manusia itulah yang menajiskannya..segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajis kan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang ke jamban.. Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul pikiran jahat, percabulan, pencurian.. perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati.. Semua hal hal jahat timbul dari dalam dan menajiskan orang. (Mrk 7: 14-23)
Untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden beserta pohon yang diciptakan-Nya, Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas di hidungnya.
Dan agar tidak mati, melarang untuk dimakan pohon pengetahuan yang baik dan jahat.
Maka Yesus menegaskan kepada para murid-Nya, bahwa segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang itu tidak menajiskan, yang menajiskan adalah sesuatu hal hal yang jahat keluar dari hati seseorang.

Saudara/i ku, semua makanan asal tidak mengakibatkan orang mati, adalah halal. Maka Yesus menghendaki kita menghargai setiap makanan. Hendaknya merawat hati dan pikiran, yang merupakan pusat jiwa raga kita, agar tidak timbul pikiran jahat, yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Yesus mengajak kita juga, supaya memurnikan hati terus menerus dengan bertobat, sehingga hidup kita berkenan dihadapan Tuhan dan sesama dan iman kita dapat bertumbuh dan berbuah kebaikan dan kebenaran. Karena kemurnian hati dan kejujuran adalah dasar kita untuk membangun kepercayaan kepada orang lain.
Hendaknya apa yang kita katakan sesuai dengan apa yang kita lakukan dan setialah kepada janji yang sudah kita ucapkan. Sebab kekudusan dalam diri kita keluarnya dari dalam mulut kita. *Dimana dari mulut kita dapat menuduh mencela mengucapkan dusta dan juga dapat membunuh orang”. Seperti baru beberapa bulan lalu terjadi. Dengan kata kata *”tembak”*, melayanglah nyawa seorang polisi.
Berkatalah jujur dan benar, karena kejujuran pada diri sendiri adalah awal kejujuran kepada sesama kita.
Marilah merawat dan memelihara hati pikiran kita, agar jauh dari segala perkara yang jahat. Kejujuran dan kemurnian hati adalah pangkal kedamaian hati kita.
Ya Allah, kami bersyukur atas perlindungan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami dengan Roh-Mu agar kami senantiasa terbuka terhadap segala kebaikan. Bersihkanlah hati kami dari segala pikiran yang jahat, supaya kami dapat hidup damai sejahtera sekarang dan selama lamanya. Amin
Selamat Beraktifitas.
Tuhan Yesus Memberkati.