
(Merenung Sejenak 14 Januari
Sabtu Hari Biasa I)
Urita.ID, Saudara saudara, firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh..ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada satu makhluk pun yang tersembunyi dihadapannya..Karena kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit yaitu Yesus, Anak Allah., baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita..marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibr 4:12-16)
Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama lamanya; hukum hukum Tuhan itu benar, adil selamanya. (Mzm 19:10)
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan..Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai..Ia berkata.. “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi..mengikuti Dia..ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama sama..ahli Taurat dan orang Farisi melihat.. berkata.. “Mengapa Ia makan bersama sama pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk 2: 13-17)
Penulis surat kepada orang Ibrani berkata, bahwa firman Allah itu hidup dan kuat. Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran kita. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung yang melintasi semua langit yaitu Yesus. Yang dengan tegas berkata kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, bahwa “Ia datang bukan memanggil orang benar, melain -kan orang berdosa”. Salah satunya adalah Lewi anak Alfeus. Maka marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya menerima rahmat dan menemukan kasih karunia Allah.

Saudara/i ku, perkataan Yesus; “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit”. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”. Menegaskan tugas perutusan yang dibawa-Nya, yaitu menyelamatkan orang orang yang berdosa supaya berubah menjadi orang yang baik dan benar. Orang orang yang sakit memperoleh kesembuhan menjadi sehat kembali.
Seperti saya lihat ketika ke rumah sakit, begitu banyak orang yang sedang sakit, datang mencari dokter supaya sembuh dari sakit yang diderita. Dan ketika mereka dinyatakan oleh dokter bahwa sakitnya sudah sembuh dan hanya memerlukan kontrol saja, mereka berbahagia.
Inilah yang telah dialami Lewi, dimana dia yang dianggap sebagai orang berdosa oleh para ahli Taurat dan orang orang Farisi, karena bekerja sebagai pemungut pajak untuk orang Romawi. Begitu dia bertemu dengan Yesus dan diajak untuk mengikuti-Nya, tanpa pikir panjang dia berdiri dan mengikuti Yesus. Sebagai ungkapan rasa syukur dia mengajak Yesus dan para murid makan bersama dan banyak pemungut cukai serta orang berdosa ikut makan bersama.
Kepada kita semua yang sekarang ini sedang mengalami berbagai sakit penyakit, baik secara jasmani dan rohani, Yesus pun mengajak dan memberi kesempatan kepada kita untuk merubah cara hidup kita baik secara jasmani maupun rohani. Dengan bertobat dari segala dosa dan kesalahan kita, serta merubah pola hidup kita, baik secara jasmani maupun rohani. Supaya kita beroleh kesembuhan dari berbagai sakit penyakit dalam tubuh kita masing masing.
Cara hidup secara rohani, dengan hidup baik dan benar sesuai dikehendaki oleh Tuhan. Dan hidup secara jasmani supaya badan sehat walafiat, dengan menjaga pola makan kita sesuai dianjurkan oleh para ahlinya maupun dokter.
Maka supaya kita benar benar sehat secara jasmani dan rohani, marilah kita mengubah cara hidup kita masing masing, baik secara rohani maupun jasmani. Supaya kita senantiasa sehat secara rohani dan jasmani.
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Engkau telah menyelamatkan kami dari belenggu dosa dan kebinasaan. Bukalah hati dan pikiran kami untuk mengikuti Yesus Kristus, sehingga kami berani ikut mewartakan kabar sukacita keselamatan kepada keluarga, komunitas dan orang-orang disekitar kami. Amin
Selamat Beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati.