Iman adalah Dasar dari Segala Sesuatu yang Kita Harapkan

(Merenung Sejenak 18 Februari
Sabtu Hari Biasa VI)

Urita.ID Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan..Karena iman kita mengerti bahwa alam semesta telah di jadikan oleh firman Tuhan..Karena iman, Habel telah mempersem-bahkan Allah kurban yang lebih baik dari Kain.. karena Allah berkenan akan persembahannya.. ia masih berbicara, sesudah ia mati..Karena iman, Henokh terangkat.. Karena iman Nuh mengikuti petunjuk Allah..(Ibr 11:1-7)

Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama lamanya.(Mzm 145: 2)

Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus, Yohanes.. naik ke gunung yang tinggi.. Lalu Yesus berubah di depan mata mereka.. pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat kilat.. Maka tampaklah kepada mereka Elia dan Musa sedang berbicara kepada Yesus. Kata Petrus.. Rabi betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah..Maka datanglah awan menaungi mereka..terdengar suara, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”..(Mrk 9:2-13)

“Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia” suara ini terdengar dari dalam awan, pada waktu Yesus menampakkan kemulian-Nya di hadapan para murid-Nya. Dan Yesus menegas kan bahwa Anak Manusia, yaitu diri-Nya harus menderita, dihina, wafat di atas kayu salib dan bangkit pada hari ke tiga.

Maka penulis surat pada orang Ibrani, menjelas -kan bahwa iman adalah dasar segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti segala sesuatu yang tidak kita lihat. Seperti yang sudah dialami dan di jalani para nenek moyang kita.

Saudara, /i ku, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” apa yang dikatakan Tuhan kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes ketika Yesus menampakkan kemuliaan-Nya diatas gunung yang tinggi, berlaku untuk kita semua.

Karena dengan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus yang adalah Anak Allah, iman kita akan bertumbuh, berkembang dan berbuah banyak. Dan iman yang adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, akan menuntun dan mengajarkan kita segala sesuatu yang telah dilakukan oleh para nenek moyang kita.

Dimana karena iman, kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan oleh Firman Allah. Sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Dimana hidup kita akan diarahkan sepenuhnya kepada masa depan yang penuh harapan yang akan membawa kita kepada kemuliaan surgawi.

Karena Allah memberi upah kepada orang yang sungguh sungguh mencari Dia. Walaupun di mata manusia kita dianggap kecil dan lemah, namun kita tetap menjadi pribadi yang sangat bernilai dihadapan Allah, sehingga kita masuk dalam rencana keselamatan yang dirancang oleh Allah.

Maka jangan mempunyai pemikiran bahwa Yesus telah meninggalkan kita, ketika kita sedang menghadapi berbagai masalah dan berbagai sakit penyakit. Tidak ada satu pun diantara kita akan dibiarkan hilang begitu saja oleh Yesus Kristus. Dia akan mencari kita seperti seorang domba yang terpisah dari kawanannya.

Dan seperti seorang bapa yang menantikan anak bungsu yang telah menghamburkan harta kekayaannya kembali kepangkuannya. Percayalah dimata Tuhan, kita sangat berharga dan bernilai.

Marilah kita senantiasa meluangkan waktu mendengarkan suara Yesus, dengan membuka hati dan pikiran bagi firman Tuhan dan memuji kemuliaan nama-Nya. Karena besarlah Tuhan dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terselami. Seperti dikatakan penulis Mazmur.

Ya Allah, Engkau telah mempermuliakan Yesus Kristus, dihadapan para murid. Kami mohon pertolongan rahmat-Mu agar seperti para leluhur yang berani mengandalkan Engkau, kami pun mendengarkan firman Yesus Kristus dengan sepenuh hati. Amin

Selamat Beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *