Kasihilah Musuh-mu dan Berdoalah Bagi Mereka yang Menganiaya Kamu

(Merenung Sejenak 4 Maret
Sabtu Pekan Prapaskah I
Hari Sabtu Imam)

Urita.ID, Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini: lakukan lah..dengan setia..Engkau telah menerima janji dari pada Tuhan..Ia akan menjadi Allah-mu.. Tuhan telah menerima janji dari pada-mu.. engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.” (Ul 26:16-19)

Berbahagialah orang orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. (Mzm 119:1)

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia Dan bencilah musuhmu Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-mu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak anak Bapamu yang di sorga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat dan bagi orang yang baik.. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?..Dan apabila kamu memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apa lebihnya dari pada perbuatan orang lain?..Karena itu hendaknya kamu SEMPURNA, seperti Bapamu di sorga SEMPURNA.” (Mat 5:43-48)

Tuhan lewat Musa meminta kepada bangsa Israel supaya melaksanakan ketetapan dan peraturan-Nya dengan setia, agar mereka menjadi umat-Nya yang kudus. Dan perintah ini ditegaskan kembali oleh Yesus, supaya para murid-Nya sempurna, seperti Bapa yang di surga sempurna dengan mengasihi musuh dan mendoakannya.

Saudara/i ku, mengasihi dan mendoakan musuh, weleh..weleh..ketemu muka, “sakitnya tuh disini”. Inilah kata hati kebanyakan orang, mungkin kita juga.

Mengikuti ajaran dan ajakan Yesus untuk mengasihi musuh dan mendoakannya, memang tidaklah mudah untuk kita lakukan. Tapi apa mau dikata, karena ini syarat supaya menjadi anak-anak Bapa di sorga dan bisa menuju kesempurnaan, jadi mau tidak mau harus kita lakukan.

Dan karena kesempurnaan telah menjadi hidup Yesus Kristus, maka hendaknya menjadi keutamaan hidup iman kita sebagai pengikut Tuhan Yesus. Dengan hidup saling mengasihi siapa saja tanpa pilih kasih, bahkan musuh pun harus kita kasihi dan doakan. Karena Tuhan menurunkan hujan dan membuat matahari terbit bagi semua orang, baik orang yang hidupnya benar, maupun yang tidak benar.

Marilah dalam masa prapaskah, kita mengubah cara pandang hidup kita. Dengan berbuat kasih tanpa membeda beda orang orang yang berada disekitar kita. Baik suku, ras dan agama. Karena Yesus mengasihi kita sampai wafat diatas kayu salib.

Dimana sengsara yang di derita Yesus telah menyatukan kembali ke dalam kasih Tuhan yang tiada batasnya. Dan kita mengenangnya setiap kali kita merayakan Ekaristi Kudus.

Ya Allah, arahkanlah hati dan pikiran kami kepada-Mu, supaya selalu mencari yang perlu bagi keselamatan kami dan melaksanakan karya belas kasih, sehingga kami layak untuk memuji dan memuliakan nama-Mu. Sampai kami Kau perkenankan memandang kemuliaan-Mu yang abadi sekarang sampai selama lamanya. Amin

Selamat Beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *