
(Merenung Sejenak 21 Januari
Sabtu Hari Biasa II
PW Santa Agnes, PrwMrt
Hari ke Empat Pekan Doa Sedunia )
Urita.ID, Saudara saudara, dalam kemah suci, yaitu bagian yang paling depan terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian itu disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang ke dua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang Mahakudus. Kristus telah datang sebagai Imam Agung demi kesejahteraan yang akan datang. Ia telah melintasi kemah yang lebih besar..dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus..dengan membawa darah-Nya sendiri..yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan tak bercacat.. darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia sia, supaya dapat beribadah kepada Allah yang hidup!
(Ibr 9:2-3.11-14)
Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai. Sebab Allah yang Mahatinggi adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
( Mzm 47:2-3)
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarganya mendengar hal itu mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, Ia tidak waras lagi. (Mrk 3:20-21)
Yesus, Sang Imam Agung yang telah masuk ke tempat kudus dengan mempersembahkan darahNya sendiri, dan telah menyucikan hati nurani kita, dianggap tidak waras oleh orang orang yang mengikuti-Nya, karena Dia melayani orang banyak sampai tidak sempat makan.
Saudara/i ku, apa yang dialami oleh Yesus Kristus, “dianggap tidak waras”, kadang kita pun mengalami, karena berbagai kesibukan yang kita lakukan baik dalam berkerja maupun dalam pelayanan kita. Apalagi banyak keluarga keluarga muda, karena ingin mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, tidak segan segan untuk bekerja keras. Pergi pagi pulang malam hari.

Seingat saya, waktu saya baru bekerja di daerah Semarang, karena beberapa kali kerja lembur sampai jam 12, saya di tegur oleh orang yang saya tempati. Kata katanya demikian, “kamu belum berkeluarga saja sudah kerja seperti ini”. Padahal saya kerja lembur bukan karena uang, tetapi kesempatan untuk mencari pengalaman.
Juga waktu menjadi pendamping anak anak muda di Paroki. Karena latihan terakhir, atau gladi resik suatu pertunjukan Tablo untuk tampil esok harinya, maka latihan sampai tengah malam. Saya di tegur oleh salah satu orang tua anak anak muda itu. Tetapi semuanya itu saya terima dengan lapang dada dan sukacita.
Melalui bacaan Injil yang hanya 2 ayat ini, Yesus mau menunjukkan bahwa Dia sangat berbelas kasih kepada orang banyak yang mencari Dia. Ada yang mau mendengar pengajaran-Nya atau mau memohon kesembuhan dari berbagai sakit penyakit yang diderita banyak orang. Yesus tetap bekerja tanpa mengenal waktu bahkan makan pun sampai tidak sempat.
Kecuali itu, Yesus mau memberikan contoh kepada kita, bahwa pekerjaan dan pelayanan yang menjadi tanggung jawab kita, harus kita kerjakan sampai tuntas. Walaupun pekerjaan dan pelayanan yang kita lakukan mendapat tantangan dari keluarga dan orang orang disekitar kita.
Maka marilah kita tetap setia melakukan pekerjaan atau pelayanan dengan baik dan benar serta penuh rasa tanggung jawab. Meskipun mengalami cemoohan atau bahkan fitnahan. Yesus pun telah mengalami lebih dahulu, karena Dia tahu bahwa yang dilakukan sesuai dengan kehendak Bapa di surga.
Ya Allah, kami bersyukur karena Yesus Kristus telah mengurbankan diri demi keselamatan kami. Terangilah hati dan pikiran kami agar semakin mengimani Yesus Kristus dan mengasihi sesama tanpa membeda bedakan. Dan kami dapat mengatasi segala kejahatan dan memperoleh kemuliaan surgawi. Amin
Selamat Beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati.