
Borong-Urita.ID, Setiap orang pasti memiliki rasa syukur setiap berkat yang dicurahkan Tuhan melalui pencapaian setiap saat. Berbagai atau macam cara bisa dibuat sebagai persembahan hidup sebagai bentuk syukur kepada-Nya.
Hal tersebut juga tidak terlepas dari kehidupan seorang Bunda Theresia Wisang, dan keluarga dalam wujud syukur menjelang Natal tiba.
Menjadi Ibu dari setiap kaum papah di kabupatennya, tak sedikit waktunya untuk bercengkrama bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Baik kaum penyandang disabilitas, difabel maupun ODGJ, Bunda Theresia juga adalah Ibunda mereka.
Jumat pukul 10.00 wita, 23 Desember 2022, adalah salah satu dari sekian catatan hariannya bersama mereka yang berkebutuhan khusus. Ia yang kebetulan adalah istri dari orang nomor satu di kabupaten Manggarai timur itu masih terus menggencar giat aksi bakti Natalnya bersama mereka yang alami ODGJ.
Meskipun lelah, seusai mengisi kegiatan sebagaimana seorang Istri Bupati, Bunda Theresia, setelah mendapatkan informasi bahwa ada dua adik yang berusia sekolah alami sakit (ODGJ), ia tetap berusaha menemui mereka di kediamannya di desa watu mori kecamatan Rana Mese, pada Jumat 23/12/2022 pagi.
Dengan hadiah Natalnya, ia sambangi kediaman AP, seorang siswa di salah satu sekolah menengah kejuruan di kecamatan Rana Mese yang alami sakit ODGJ.
Tampak sebuah gitar, sembako, obat vitamin, dan pakaian, Bunda Theresia mencoba membagi kebahagian bersama keluarga AP yang baru duduk di bangku kelas 3 SMK.
Meskipun sempat ia menolak untuk dipublikasikan, Bunda Theresia mengatakan oleh-oleh Natal itu tidak seberapa besar nilainya. Menurutnya, hadir dihadapan mereka yang berkebutuhan khusus baginya adalah sebuah panggilan hidup. Apa lagi, baginya, ia adalah ibu dari semua kaum papah di tanah yang dipimpin suaminya.
” Kehadiran kita disini, adalah sebuah motivasi bagi mereka agar tetap semangat dan bisa sembuh. Material yang dibawa tidak menjadi suatu patokan, tetapi setidaknya bisa berbagi momen bahagia bersama mereka,” ungkapnya.
Didampingi putrinya, Kristiani Agas sebagai sekretaris dinas kesehatan bersama tim, ia hadir membawa situasi bahagia ditengah keluarga AP yang sedang bersedih atas apa yang dialami AP sebagai penyandang ODGJ yang hampir pulih.
Kehadiran Bunda Theresia bersama timnya tampak disambut antusias oleh keluarga AP. Kokan, sapaan paman AP merasa bahagia dan senang atas kehadiran Bunda Theresia bersama tim.
Dalam kesempatan itu, ia sangat berterima kasih kepada Bunda Theresia bersama tim yang telah telah menyambangi kediamannya untuk menjenguk AP.
” Terima kasih atas kunjungan dari Mama Theresia, semoga Mama Theresia sekeluarga tetap sehat kedepannya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, AP, keponakannya adalah seorang siswa yang tengah menjalankan praktek lapangan dari sekolah. Sesampai di tempat praktek di Labuan bajo, kata Kokan, ia alami sakit yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Awalnya, kata dia, AP sering berontak.
“Kami sempat merawatnya di Wisma renceng mode di Ruteng. Setelah mendapat pengobatan dan perawatan, AP berlahan sembuh. Setelah agak sembuh pasung nya di buka kembali. Harapannya bisa sembuh total, “tukasnya lagi.

Di ujung perjumpaan dengan AP bersama keluarganya, sebagai seorang ibu yang selalu mengandalkan Tuhan di setiap saat, Bunda Theresia gelar berdoa bersama memohon doa dari Santa Eustakia sebagai santu pelindung mereka yang berkebutuhan khusus untuk mendapat kesembuhan secara total.
Momen yang sama juga dialami AGJ, salah seorang pelajar asal desa Mbengan kecamatan Kota Komba.
Seusai mengunjungi AP, Bunda Theresia juga mengunjungi AGJ. Seorang pelajar penyandang ODGJ di salah satu sekolah di Ngada, asal desa Mbengan.
Bunda Theresia bersama tim tiba di Paroki Mok, tempat menjumpai AGJ sekitar pukul 12.00 siang.
Ia berjumpa dengan AGJ di pastoran Paroki Mok. Masih dengan misi yang sama, Bunda Theresia hadir untuk berbagi momen kebahagiaan bersama mereka yang berkebutuhan khusus.
Mendapat kunjungan dari Bunda Theresia di tempatnya, RD. Rafael Sambe menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bunda Theresia dan tim. Ia merasa berterima kasih atas kunjungan kasih dari Istri Orang Nomor satu di Kabupaten Manggarai timur itu.
“Selamat datang kepada Mama, selamat hari Ibu untuk Mama dan ibu sekdis meskipun sudah lewat waktunya. Kehadiran Mama dalam misi menyambangi AGJ adalah sebuah berkat menjelang Natal dan tahun baru. Semoga sehat selalu, ” tutur Romo Rafael.
Terpantau, AGJ sangat gembira sekali mendapat kunjungan dari Bunda Theresia. Sebagai seorang pelajar yang sudah tidak sekolah lagi, AGJ sangat rindu untuk kembali ke sekolah.
Dari tempat yang sama, disela kunjungan itu, YK (43) merasa sangat berterima kasih kepada Bunda Theresia dan Pastor Paroki Mok yang telah berupaya menghadirkan momen bahagia itu.
“Terima kasih Mama Theresia, dan Romo yang sudah berbagi momen bahagia dengan keluarga kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan Mama Theresia dan Bapa Romo. Sampaikan salam kami kepada keluarga, semoga tetap memperhatikan anak kami, ” ungkap YK sembari menghusap air mata.
Untuk diketahui, AP dan YK adalah kedua remaja yang mengalami sakit ODGJ saat di bangku sekolah. Saat ditanya oleh urita.id, AP bercita-cita menjadi Giude dan AGJ bercita-cita ingin melanjutkan sekolahnya menjadi Dokter Hewan. Keduanya mengalami sakit saat sekolah. Namun keduanya masih proses pemulihan dan sudah agak membaik.
Sementara itu, Bunda Theresia pada saat kunjungan itu kepada urita.id mengatakan, mendapatkan informasi tentang kedua adik AP dan AGJ adalah kedua pelajar yang alami sakit ODGJ adalah berkat tersendiri baginya.
“Saya bahagia sekali bisa mengunjungi anak saya, AP dan AGJ hari ini. Mereka unik, memiliki nama panggilan yang sama dan sama sama pelajar. Ini kado Natal terindah dari Tuhan, ” ungkap Bunda Theresia.
Berkaitan dengan giat cerity yang sering di buatnya, kata Bunda Theresia, kegiatan kunjungan kepada keluarga yang berkebutuhan khusus yang sering dibuatnya.
Dalam kesempatan itu, Bunda Theresia mengatakan cita- citanya yang ingin digapainya adalah membangun panti asuhan dan rumah singgah bagi penyandang disabilitas, ODGJ dan Para Korban Kekerasan.