
(Merenung Sejenak 25 Febuari
Sabtu Sesudah Rabu Abu)
Urita.ID, Inilah firman Allah, Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu..tidak lagi memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering dan akan membarui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan..
(Yes 58: 9b-14)
Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
(Mzm 86:3)
Kemudian ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai bernama Lewi..Yesus berkata ..”Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu lalu mengikuti Dia..Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus dirumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang orang lain makan bersama sama dengan Dia. Orang Farisi dan ahli Taurat bersungut sungut katanya..Mengapa kamu makan bersama sama pemungut cukai dan orang berdosa.. jawab Yesus..Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat. (Luk 5:27-32)
Apabila orang tidak mengenakan kuk, menfitnah dan berbuat jahat kepada sesama, tetapi memberi makan orang lapar dan berbuat kebaikan, maka Tuhan akan menuntun dan memuaskan hati orang itu serta memberikan berbagai anugerah dan berkat. Seperti dialami Lewi, dia bersedia meninggalkan segala sesuatu-nya dan mengikuti Yesus, maka ia mendapat keselamatan.
Saudara/i ku, kita juga kadang seperti orang Farisi dan para ahli Taurat, kalau melihat keluarga atau sesama yang berbuat kesalahan dan dosa, suka ikutan menghakimi bahkan menghindari mereka.

Padahal nabi Yesaya mengajak kita supaya tidak menunjuk nunjuk sesama dengan jari, tidak memfitnah, tetapi membantu orang yang tertindas dan menolong orang yang merasa tersingkirkan dengan penuh sukacita. Dalam menjalin persahabatan, Yesus tidak memandang status dan pribadi orang.
Seperti ketika melihat Lewi yang digolongkan orang berdosa oleh kaum Farisi dan ahli Taurat, karena memungut uang rakyat, Yesus justru mengajak dia untuk mengikuti-Nya, sehingga dia bertobat dan mengukuti-Nya. Lewi tidak hanya sebagai pengikut Yesus saja, tetapi masuk dalam kelompok persekutuan para murid Yesus.
Karena Yesus datang untuk memanggil orang berdosa supaya bertobat. Yesus membenci dosa, tetapi Dia mengasihi para pendosa dan memanggil mereka supaya bertobat dan beroleh keselamatan. Yesus sebagai Tabib Ilahi, bergaul bahkan bersahabat dengan semua orang yang jiwanya sakit merana dan memanggil mereka semua untuk bertobat menjadi murid-Nya.
Marilah kita bertobat dengan membuka mata, hati dan pikiran, supaya mau menerima dan bersahabat dengan siapa pun tanpa memandang muka. Termasuk keluarga, komunitas dan sesama yang kita dan orang lain anggap sebagai orang berdosa.
Sehingga mereka sadar akan dosa dan kesalahannya, dan hidup dalam terang dan kebenaran Allah. Seperti yang telah dilakukan oleh Yesus. Karena Tuhan tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup. (Yeh 33:11)
Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni. Dan kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga akan doa kami, dan dengarkanlah suara permohonan kami. Agar kami hidup seturut kehendak-Mu. Amin
Selamat Beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati.