
Borong-Urita.ID, Kebutuhan Air Minum merupakan kebutuhan pokok warga. Sebagai kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, pemerintah daerah Kabupaten Manggarai timur diminta untuk segerah atasi kebutuhan akan air minum bersih masyarakat di desa Golo Kantar dan Bangka Kantar Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai timur.
Dion(27), salah seorang warga desa Golo Kantar kepada media ini mengaku selama ini hanya mengonsumsi air minum dari irigasi dan air hujan, pada saat hujan.
“Kami selama ini minum air irigasi. Kami timba pada saat pagi hari sekitar jam empat (04.00 wita) pagi. Pada saat itu airnya agak bersih. Kalau saat hujan tiba, kami tada air hujan, atau air fiber yang beli,” ungkap Dion kepada Urita.id, pada Sabtu 04/02/2023.
Lebih dalam ia mengatakan bahwa selain kampung Jawang, Tado dan sebagian kampung Kampas, di desa Golo Kantar, sebagian besar warga Lodos, dan Longko desa Bangka Kantar juga mengonsumsi air Irigasi atau air Beli. Menurutnya, untuk dua desa ini belum menikmati air minum bersih.
“Selama air bantuan yayasan ruping rusak sejak tahun 2020 lalu, hingga saat ini masyarakat mengalami kesulitan akan air minum, ” terangnya.
Atas dasar itu, ia meminta pemerintah daerah kabupaten Manggarai timur untuk segerah merespon dan mengurusi air minum bersih untuk warga dua desa itu.
Senada dengan Dion, Yustina(48) salah seorang ibu rumah tangga, warga desa setempat mengaku kerap menggunakan air minum dari irigasi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa meskipun keruh, air minum ditimba saat malam hari pukul 24.00 malam atau pukul 05.00 pagi.
“Kami timba air minum pagi jam 5 pagi. Kami mohon untuk bantu kami air minum yang bersih seperti dari PAM,” keluh Yustina.
Hal serupa juga disampaikan oleh Anselmus Nuhung, pada saat kegiatan temu warga anggota Dewan Salesius Medi pada 30 Januari 2023 lalu.
Pada saat itu, Anselmus mengatakan bahwa warga desa Golo Kantar alami kesulitan akan akses air minum. Tak hanya warga Golo Kantar, kata dia, warga Lodos dan Longko desa Bangka Kantar juga alami Krisis Air Minum.

“Kami kesulitan untuk mendapatkan air minum bersih. Hal itu kami pernah sampaikan kepada anggota DPRD pada tahun 2022 lalu, namun hingga saat ini belum direspon. Tolong perhatikan air minum untuk warga di dua desa ini, ” tukasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (BLUD UPTD SPAM) Kabupaten Manggarai Timur, Fransiskus Y. Aga saat ditemui Urita.ID di ruang kerjanya, Kamis 02/02/2023 mengatakan bahwa keadaan kapasitas air minum dari reservoar Jengok belum bisa untuk dibawa ke Lodos, Longko, Jawang, Tado dan sebagian Kampas.
“Untuk saat ini kekuatan kapasitas hanya 3 sampai 4 liter per detik. Itu hanya bisa menjangkau Jengok, dan Mondo desa Bangka Kantar. Untuk menjangkau Lodos, Longko, Jawang, Tado dan Sebagian Kampas harus membutuhkan peningkatan kapasitas produksi,” terang Kepala BLUD UPTD SPAM yang kerap disapa Kevin itu.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan warga dua desa itu, kata dia, kapasitas harus 10 sampai 15 liter per detik. Untuk kebutuhan 10 Desa Kelurahan di Kota Borong, seharusnya membutuhkan 70 kubik per detik, sesuai standar kebutuhan warga. Sedangkan yang terrealisasi katanya baru terpenuhi 25 kubik per detik.
“Untuk 10 desa kelurahan kota Borong masihembutuhkan 45 kubik per detik dari reservoar produksi. Kita masih butuh banyak, ” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR kabupaten Manggarai timur melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Ivano Mbula saat ditemui media ini di ruang kerjanya pada Kamis 02/02/23, mengatakan bahwa untuk saat ini pemerintah sudah mendengar informasi terkait kesulitan air minum bersih. Ia mengaku akan diupayakan secepatnya.
” Terima kasih untuk informasinya, pemerintah melalui Dinas PUPR bidang cipta karya akan berupaya. Semga dalam waktu dekat bisa terjawab, ” terangnya.
Pantauan media ini, hingga saat ini, warga dua desa, desa Bangka Kantar, Kampung Lodos dan Longko, dan desa Golo Kantar Jawang, Tado dan Kampas masih belum memiliki akses air minum bersih.
Untuk diketahui, kedua desa ini sempat dialiri air minum bersih bantuan yayasan Ruping Flores, pada tahun 2020 lalu. Sejak tahun 2020 lalu, Air minum bersih milik yayasan Ruping Flores sudah tidak berjalan lagi. Sejak saat itu juga warga dua desa ini kesulitan air minum bersih.