
(Merenung Sejenak 17 Januari
Selasa Pekan Biasa II
PW Santo Antonius, Abas)
Urita.ID, Saudara saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu..menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan benar benar kamu miliki.. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita..dimana Yesus telah masuk sebagai perintis bagi kita, yakni ketika Ia menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama lamanya. (Ibr 6:10-20)
Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang orang benar dan di tengah jemaat. (Mzm 111: 1)
Pada suatu hari Sabat Yesus berjalan di ladang gandum..sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum..kata orang orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak di perbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus.. Belum pernahkah kamu baca yang dilakukan Daud, ketika ia dan pengiringnya kekurangan dan kelaparan?. Tidakkah ia masuk ke Rumah Allah..lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam imam..? “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi, Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.” (Mrk 2: 23-28)
Yesus dengan tegas menjawab kritikan orang Farisi, tentang para murid-Nya yang memetik gandum pada hari Sabat, bahwa berbuat kasih lebih penting dari pada sekedar melakukan hukum ke agamaan. Ini ditegaskan juga oleh penulis surat kepada orang Ibrani, supaya melayani orang orang kudus dengan sepenuh hati, sampai apa yang kita harapkan sungguh kita miliki. Karena pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita.

Saudara/i ku, kita pun kadang seperti orang Farisi, terlalu kaku dalam menerapkan aturan atau hukum. Yesus sebagai Imam Agung, mengajak kita supaya lebih luwes dalam menerapkan aturan atau hukum, dengan menyesuaikan keadaan.
Karena tujuan Tuhan menetapkan hari Sabat, bukan untuk memberatkan para pengikut-Nya, tetapi untuk kebaikan dan keselamatan hidup semua orang. Supaya mereka dapat beristirahat dan beribadat dengan baik dan benar, sebagai ungkapan syukur atas berkat dan kasih yang Tuhan berikan, sebagai penggenapan dari janji-Nya.
Maka hendaknya hari Sabat dengan berbagai aturannya kita tempatkan dalam rangka penghormatan kita kepada Allah dan demi keselamatan sesama manusia dan juga alam semesta. Oleh karena itu, kita diajak untuk menjadi tanda berkat bagi orang orang disekitar kita dengan sikap hidup yang baik dan benar.
Marilah kita lebih mementingkan berbuat kasih kepada keluarga, komunitas dan sesama dari pada sekedar melakukan aturan dan hukum yang berlaku. Nilai hidup manusia harus ada diatas segala hukum dan aturan yang ada.
Ya Allah, Engkau senantiasa menyayangi umat-Mu. Kobarkanlah semangat kami dalam mentaati perintah Yesus Kristus, Putera-Mu. Sehingga kami dapat mewujudkan tatanan masyarakat yang dipenuhi dengan cinta kasih, keadilan dan kedamaian seraya menantikan dunia baru yang Engkau janjikan. Amin
Selamat Beraktifitas.
Tuhan Yesus Memberkati.
Terimkasih urita, menyegarkan jiwa
Terima Kasih Kembali, Tuhan Memberkati.