Tekan Stunting di Manggarai Timur, Ini yang Digelar Pemda Matim

Borong-Urita.ID, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai timur, Nusa Tenggara Timur, dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), melakukan program penimbangan balita dan pemeriksaan ibu hamil secara serentak sebagai upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan, sekaligus menekan kasus kekerdilan anak (stunting) berlokasi di Puskesmas Peot, Rabu 8/2/2023.

Pada kesempatan memantau dan melakukan observasi kegiatan Posyandu Muting, Puskesmas Peot Kelurahan Satar Peot, Sekertaris Dinas P2KBP2A Kabupaten Manggarai timur, Petrus Gong, SKM., mengatakan kegiatan pencegahan stunting berupa Pelaksanaan Penimbangan Bayi dan Balita.

Ia menambah, aspek pemenuhan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat tentu haruslah menjadi perhatian bersama baik masyarakat
maupun pemerintah dan multi pihak lainnya.

” Pada bulan Pebruari 2023 ini masyarakat di setiap desa dan kelurahan mendapatkan pelayanan kesehatan di posyandu seperti pemeriksaan ibu hamil, penimbangan bayi atau balita dan pemberian Vitamin A,” pungkasnya.

Dinas kesehatan dan sector lainnya, kata dia, bekerjasama menggerakan masyarakat untuk lebih giat ke Posyandu guna mendapatkan pelayanan yang maksimal terkait dengan kesehatan. Keterlibatan dari semua pihak sangat penting dalam membangun tata kelolah dan aktivitas posyandu yang hidup dan bermanfaat sekaligus sebagai wadah kelompok sasaran dalam memperoleh pelayanan social dasar.

” Pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2023 telah dilaksanakan penimbangan Bayi, Balita dan pelayanan Ibu hamil. Aktivitas posyandu berjalan lancar dan partisipasi masyarakat sasaran cukup baik, ” akunya.

Pada kesempatan penimbangan tersebut Petrus Gong,SKM dan T.A Satgas Stunting Kabupaten Manggarai Timur melakukan observasi pelaksananan posyandu Munting ,Puskesmas Peot Kelurahan Satar Peot Kecamatan Borong.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan observasi posyandu ini sangat penting dan bermanfaat guna mengetahui kondisi di lapangan baik dari masalah fasilitas dan sarana prasarana posyandu, kualitas pelayanan, dan partisipasi dari masyarakat sasaran serta keterlibatan pihak lain dalam mendukung keberadaan posyandu.

” Karena, esensi dasar dari keberadaan posyandu adalah milik semua pihak dan penyerahan kewenangan pengelolaan merupahkan kewenangan desa dan kelurahan. Semua pihak terutama dalam pembangunan social dasar berperan dalam pengelolaan posyandu yang holistic integrative, ” tutup Petrus.

Tampak pada kegiatan posyandu tersebut dilakukan pelayanan dari staf Puskesmas Peot dan dihadiri oleh Petugas PLKB, Tim Pendamping Keluarga Kelurahan Satar Peot.

Untuk diketahui, data yang dihimpun media ini, sasaran yang di Posyandu Munting ada 42 Bayi/balita dan yang hadir posyandu ada 38 orang bayi/balita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *