(Merenung Sejenak 12 Februari
Minggu Pekan Biasa VI)
Urita.ID, Asal engkau mau, engkau dapat menepati hukum dan berlaku setia pun dapat kau pilih.. Hidup dan mati terletak di depan manusia, apa yang dipilih akan diberikan kepadanya. Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam segala kekuasaan-Nya dan melihat segala gala-nya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya..segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik dan tidak memberi ijin siapapun untuk berdosa. (Sir 15:15-20)
Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan.
(Mzm119:1)
Saudara saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang: bukan hikmat dari dunia ini..tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan bagi kemuliaan kita.. semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya.. (1Kor 2:6-10)
Yesus mengajar murid muridNya kataNya, Janganlah kamu menyangka Aku datang untuk meniadakan Hukum Taurat, atau Kitab para nabi, Aku datang.. untuk menggenapinya. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu dari perintah Taurat sekalipun yang paling kecil.. ia akan menduduki tempat yang paling rendah didalam Kerajaan Surga..Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Surga.. (Mat 5:17-37)
Penulis Kitab Putra Sirakh, mengatakan bahwa Tuhan memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih. Dan mengajak supaya kesetiaan pada hukum Tuhan menjadi pilihan hidup setiap manusia. Begitu juga Yesus, menegaskan bahwa Dia datang untuk menggenapi apa yang telah di tulis pada Hukum Taurat dan Para Nabi. Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat akan menempati tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga. Ajaran ini telah diberitakan oleh Paulus, yaitu hikmat yang tersembunyi dan rahasia dari Allah, yang telah disediakan sebelum dunia di jadikan.
Saudara/i ku, Allah menganugerahkan kepada manusia kebebasan untuk memilih antara yang buruk dan yang baik, mau hidup atau mati, manusialah yang menentukan nasibnya.
Begitu juga Yesus mengajarkan 3 pokok ajaran kepada kita semua, agar tercipta kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan kepada kita.
PERTAMA, mentaati hukum Tuhan, dengan
menjaga hati, agar tidak jatuh dalam dosa.
KEDUA, menjaga kasih persaudaraan dengan
hidup damai, saling mengampuni satu dengan yang lainnya.
KETIGA, menjaga dan mempertahankan hidup perkawinan, dengan saling mengasihi.
Memang tidak mudah melakukan itu semua, tapi PERCAYALAH, kita bisa mengikuti ajaran Yesus itu. Karena Mata Tuhan tertuju kepada orang yang setia pada hukum dan yang hidup benar dihadapan-Nya, maka Dia akan mengutus Roh Kudus untuk menyertai dan membimbing hidup kita. Dan untuk itu semua Tuhan sudah menyediakan hikmat kemuliaan kepada kita, sebelum dunia dijadikan-Nya.
Maka hendaknya kita mempunyai komitmen cinta kasih sesuai hukum yang Tuhan telah buat. Hendaknya kita katakan “Ya” terhadap hukum Tuhan yaitu cinta kasih dan “Tidak” kepada yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan, yaitu perbuatan jahat.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam keluarga, komunitas, ditempat kita bekerja dan orang orang disekitar kita, hendaknya kita selalu menanamkan nilai nilai cinta kasih yang telah diajarkan oleh Allah melalui Yesus Kristus Sang Putera terkasih.
Marilah dengan segenap hati kita berpegang teguh pada perintah Tuhan, seperti diajarkan oleh Yesus Kristus: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Matius 22:37-39
Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus untuk memperbaharuhi hidup kami melalui firman dan ajaran-Nya. Bukalah hati kami agar selalu mendengarkan Dia sehingga kami diberi kemampuan untuk menerima hikmat dari-Mu. Amin
Selamat Berhari Minggu Dan Beribadat.
Tuhan Yesus Memberkati.
